Hati-hati, Ternyata Lingkungan Hidup juga Bisa Mempengaruhi Keseburan Seseorang

Lingkungan hidup mempunyai dampak yang besar terhadap kesehatan, termasuk kesuburan. Kesehatan reproduksi dan kesuburan tidak hanya dipengaruhi oleh gangguan internal, namun juga oleh berbagai variabel eksternal. Faktor lingkungan adalah salah satunya. Menurut penelitian saat ini, Faktor lingkungan tertentu mungkin mempunyai pengaruh berbahaya terhadap kesehatan reproduksi.

 

Kenapa Faktor Lingkungan Dapat Mempengaruhi Kesuburan Seseorang

Dengan mengganggu proses reproduksi, pengaruh lingkungan dapat berdampak langsung pada kesuburan. Bahan kimia beracun dan polutan dapat merusak sistem reproduksi dan mengubah kadar hormon, sehingga mempersulit pasangan untuk hamil. Misalnya timbal dan logam berat lainnya dapat menyebabkan kelainan sperma, sedangkan pestisida dan bahan kimia tertentu dapat mengganggu proses ovulasi sehingga mempengaruhi kesuburan wanita.

 

Apa Saja Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kesuburan

Ada banyak faktor lingkungan yang dapat memengaruhi kesuburan, antara lain:

  • Logam berat
    Paparan logam berat juga berdampak pada kesuburan. Logam berat yang diketahui mengganggu aktivitas reproduksi antara lain timbal, merkuri, kadmium, dan arsenik. Paparan dapat terjadi baik di lingkungan alam maupun lingkungan rumah/kerja, seperti paparan timbal dari cat tembok atau merkuri dan paparan arsenik dari makanan laut dan air.
  • Polusi udara
    Polusi udara telah dikaitkan dengan masalah kehamilan seperti keguguran, kelahiran dini, lahir mati, dan berat badan lahir rendah, menurut penelitian. Studi lain menemukan bahwa pasangan yang tinggal di dekat jalan raya mempunyai insiden infertilitas yang lebih besar. Ditemukan pula bahwa polusi udara ada kaitannya dengan rendahnya tingkat kecerdasan (IQ) pada anak-anak.
  • Merokok
    Merokok dapat berdampak pada kesuburan. Merokok sering diasumsikan terkait dengan berbagai masalah kehamilan, termasuk solusio plasenta (plasenta terpisah) dan kelahiran prematur. Efek merokok terhadap kesuburan diketahui berbeda-beda tergantung besarnya dosisnya. Menurut salah satu pandangan yang muncul, penumpukan kadmium dan kotinin (metabolit utama nikotin) dalam cairan folikel ovarium menurunkan kualitas sel telur, sehingga menyebabkan infertilitas. Tingkat cotinine juga terbukti meningkat pada bukan perokok yang tinggal bersama perokok.
  • Bahan kimia pengganggu hormon (endocrine-disrupting chemicals/EDC)
    Bahan kimia pengganggu hormon atau EDC ini dapat mengganggu sintesis hormon dan berdampak pada sistem reproduksi. Bisphenol A (BPA), ftalat, dan dietil eter polibrominasi (PBDE) adalah tiga senyawa utama yang harus dihindari.